Minggu, 29 Januari 2012

Jawaban Quiz No.2(Rizky Darma)
Dim ClientIndex As Byte
Dim cRequest As Integer
Dim cData As String
Dim i As Integer
Dim iGD As Integer

Sub MulaiServer()
WS(0).LocalPort = 3000
WS(0).Listen
cRequest = 1
ClientIndex = 1
End Sub

Private Sub Form_Load()
MulaiServer
GD.Rows = 41
For i = 1 To 40
GD.Col = 0
GD.Row = i
GD.Text = i
Next i
iGD = 1
End Sub



Private Sub Timer1_Timer()
For i = 1 To GD.Rows - 1
GD.Row = i
GD.Col = 4
If GD.Text = "START" Then
GD.Col = 3
GD.Text = Time
End If
Next i
End Sub

Private Sub WS_ConnectionRequest(index As Integer, ByVal requestID As Long)
Load WS(cRequest)
WS(cRequest).Close
WS(cRequest).Accept requestID
cRequest = cRequest + 1 '
End Sub

Private Sub WS_DataArrival(index As Integer, ByVal bytesTotal As Long)
WS(index).GetData cData, vbString, bytesTotal
Call CekData(index)

End Sub

Sub CekData(index)
On Error Resume Next
Dim kata() As String
kata = Split(cData, "-")
Select Case kata(0)
Case "START"
GD.Row = iGD
GD.Col = 1
GD.Text = kata(1) 'WS(index).RemoteHostIP
GD.Col = 2
GD.Text = Time
GD.Col = 4
GD.Text = "START"
GD.Col = 5
GD.Text = kata(2)
iGD = iGD + 1
Case "STOP"
For i = 1 To GD.Rows - 1
GD.Row = i
GD.Col = 1
If GD.Text = kata(1) Then
GD.Col = 4
GD.Text = "STOP"
End If
Next i
End Select
End Sub

Private Sub WS_Error(index As Integer, ByVal Number As Integer, Description As String, ByVal Scode As Long, ByVal Source As String, ByVal HelpFile As String, ByVal HelpContext As Long, CancelDisplay As Boolean)
WS(index).Close
End Sub





















Listing Program Client

Dim IPS As String
Dim User As String

Private Sub Command1_Click()
ws.SendData “START-” & User & “-fitka detri”
End Sub

Private Sub Command2_Click()
ws.SendData “STOP-” & User
End Sub

Private Sub Form_Load()
IPS = “127.0.0.1″
User = ws.LocalIP
ws.Connect IPS, 3000
masuk.Text = “”
keluar = “”
biaya.Text = “”
bayar.Text = “”
End Sub

Sub CheckData()
Dim kata() As String
kata = Split(cData, “-”)
Select Case kata(0)
Case “PAKAI”:
pakai.Value = xdata2(0)
biaya.Text = xdata2(1)
bayar.Text = Val(Hour(pakai.Value)) + Val(Minute(pakai.Value)) * (xkata(1) / 60)
End Select
End Sub

Private Sub ws_DataArrival(ByVal bytesTotal As Long)
ws.GetData xkirim, vbString, bytesTotal
Call CheckData
End Sub



Hasil Program Server
Jawaban Quiz No.3(Rizky Darma)
Dim ClientIndex As Byte
Dim cRequest As Integer
Dim cData As String
Dim i As Integer
Dim iGD As Integer

Sub MulaiServer()
WS(0).LocalPort = 3000
WS(0).Listen
cRequest = 1
ClientIndex = 1
End Sub

Private Sub Form_Load()
MulaiServer
GD.Rows = 41
For i = 1 To 40
GD.Col = 0
GD.Row = i
GD.Text = i
Next i
iGD = 1
End Sub



Private Sub Timer1_Timer()
For i = 1 To GD.Rows - 1
GD.Row = i
GD.Col = 4
If GD.Text = "START" Then
GD.Col = 3
GD.Text = Time
End If
Next i
End Sub

Private Sub WS_ConnectionRequest(index As Integer, ByVal requestID As Long)
Load WS(cRequest)
WS(cRequest).Close
WS(cRequest).Accept requestID
cRequest = cRequest + 1 '
End Sub

Private Sub WS_DataArrival(index As Integer, ByVal bytesTotal As Long)
WS(index).GetData cData, vbString, bytesTotal
Call CekData(index)

End Sub

Sub CekData(index)
On Error Resume Next
Dim kata() As String
kata = Split(cData, "-")
Select Case kata(0)
Case "START"
GD.Row = iGD
GD.Col = 1
GD.Text = kata(1) 'WS(index).RemoteHostIP
GD.Col = 2
GD.Text = Time
GD.Col = 4
GD.Text = "START"
GD.Col = 5
GD.Text = kata(2)
iGD = iGD + 1
Case "STOP"
For i = 1 To GD.Rows - 1
GD.Row = i
GD.Col = 1
If GD.Text = kata(1) Then
GD.Col = 4
GD.Text = "STOP"
End If
Next i
End Select
End Sub

End Sub

Listing Program Client



Dim IPS As String
Dim User As String

Private Sub Command1_Click()
ws.SendData “START-” & User & “-fitka detri”
End Sub

Private Sub Command2_Click()
ws.SendData “STOP-” & User
End Sub

Private Sub Form_Load()
IPS = “127.0.0.1″
User = ws.LocalIP
ws.Connect IPS, 3000
masuk.Text = “”
keluar = “”
biaya.Text = “”
bayar.Text = “”
End Sub

Sub CheckData()
Dim kata() As String
kata = Split(cData, “-”)
Select Case kata(0)
Case “PAKAI”:
pakai.Value = xdata2(0)
biaya.Text = xdata2(1)
bayar.Text = Val(Hour(pakai.Value)) + Val(Minute(pakai.Value)) * (xkata(1) / 60)
End Select
End Sub

Private Sub ws_DataArrival(ByVal bytesTotal As Long)
ws.GetData xkirim, vbString, bytesTotal
Call CheckData
End Sub



Hasil Program Server

Rabu, 12 Oktober 2011

1.Pengertian umum istilah server dan workstation

Kata ‘server’ seringkali diucapkan oleh pengguna komputer, terutama ketika sedang membicarakan ‘jaringan komputer’ atau ‘internet’. Dalam bahasa Inggris, kata server berasal dari kata serve yang artinya melayani, meladeni, menghidangkan, menyajikan. Sehingga dalam pembicaraan ‘jaringan komputer’ atau ‘internet’, server adalah sebuah komputer (atau sebuah sistem komputer) yang tugasnya melayani komputer-komputer lainnya. Tentu saja, komputer-komputer yang dilayani adalah komputer-komputer yang terhubung dengan server tersebut. Dengan demikian, komputer server dapat berfungsi sebagai:
- Situs intenet atau ilmu pengetahuan
- Penyimpan data atau file, dan membuat data atau file tersebut dapat diambil kembali saat dibutuhkan.
- Mengkoneksikan komputer client ke Internet.
Banyak sekali kaum komputeris yang mencoba mendefinisikan arti kata/istilah server dalam hubungannya dengan komputer. Berikut ini disajikan beberapa definisinya:
- Server adalah sebuah komputer di Internet atau di jaringan lainnya yang menyimpan file dan membuat file tersebut tersedia untuk diambil jika dibutuhkan.
- Server adalah sebuah aplikasi jaringan komputer yang digunakan untuk melayani banyak pengguna dalam satu jaringan.
- Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer.

Komputer server biasanya memiliki RAM yang besar dan dalam operasionalnya menggunakan sistem operasi khusus, yang disebut sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan software administratif yang berguna untuk mengontrol akses ke jaringan, dan mengelola perangkat (sumber daya) yang terdapat di dalamnya, misalnya printer, serta memberikan akses kepada workstation yang menjadi anggota jaringan (workstation yang tersambung ke jaringan).
Kata atau istilah workstation berasal dari bahasa Inggris yang terjemahan bebasnya bermakna stasiun kerja. Dalam bahasan jaringan komputer, istilah workstation biasanya dipakai untuk menyebut komputer (yang dipakai oleh pengguna) yang terhubung ke suatu jaringan. Dalam pengertian yang lain, workstation diartikan sebagai single user komputer yang berdaya penuh yang penggunaannya biasanya ditujukan untuk aplikasi high end graphics dan aplikasi desain tambahan. Disebut juga dengan nama graphics workstation.
Pengertian istilah client-server
Client-server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan (network card). Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Dalam teknologi informasi, client-server merujuk kepada cara mendistribusikan aplikasi ke pihak client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah (tetapi masih dalam sebuah kesatuan) yakni komponen client dan komponen server.
Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server, umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai.
Sebuah contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser pada komputer client (workstation). Client-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database. Dengan metode client-server database dapat diinstal pada komputer server dan aplikasinya diinstal pada client.
Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.

2.Pengertian Client Server serta model-model database

Pengertian Client-Server : Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain.  Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server.Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

Keuntungan dari client server ini lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
§ Manajemen data
§ Keamanan
§ Query, trigger, prosedur tersimpan
§ Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.

Model-Model Database

Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen database dibagi menjadi lima model. Model yang lebih lama diperkenalkan pada tahun 1960-an,yang bersifat hierarkis dan jaringan. Model yang lebih baru bersifat relasional, berorientasi objek, dan multidimensional.
Database Hierarkis
Pada database Hierarkis, field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan, menyerupai diagram pohon, dengan record child (level lebih rendah) berada di bawah record parent (level yang lebih tinggi). Database hierarkis merupakan model tertua dan paling sederhana dari kelima model database. Dalam model database ini mengakses atau mengupdate data bisa berlangsung sangat cepat karena hubungan-hubungan sudah ditentukan. Tetapi, karena struktur harus didefinisikan lebih dahulu, maka hal ini cukup riskan. Lagipula menambahkan field baru ke sebuah record database membuat semua database harus didefinisikan kembali. Karena itulah diperlukan model database yang baru untuk menunjukkan masalah pengulangan data dan hubungan data yang kompleks.

Database Jaringan
Konsep database jaringan mirip dengan database hierarkis tetapi setiap record child dapat memiliki lebih dari satu record parent. Selanjutnya setiap record child dapat dimiliki oleh lebih dari satu record parent. Database jaringan pada dasarnya digunakan dengan mainframe, lebih fleksibel disbanding database hierarkis karena ada hubungan yang berbeda antarcabang data. Akan tetapi strukturnya masih harus didefinisikan lebih dahulu. Pengguna harus sudah terbiasa dengan struktur database. Lagipula jumlah hubungan antar-record juga terbatas, dan untuk menguji sebuah field seseorang harus mendapatkan kembali semua record.
Database Relasional
Database Relasional bekerja dengan menghubungkan data pada file-file yang berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.
Cara kerja database relasional: Elemen-elemen data disimpan dalam tabel lain yang membentuk baris dan kolom. Dalam model database ini data diatur secara logis, yakni berdasarkan isi. Masing-masing record dalam tabel diidentifikasi oleh sebuah field – kunci primer – yang berisi sebuah nilai unik. Karena itulah data dalam database relasional dapat muncul dengan cara yang berbeda dari cara ia disimpan secara fisik pada komputer. Pengguna tidak boleh mengetahui lokasi fisik sebuah record untuk mendapatkan kembali datanya.
Database Berorientasi Objek
Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional. Salah satu model database berorientasi objek adalah database hypertext atau database web, yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain.  Model lainnya adalah database hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara, dan video.
Contoh: database DB2, Cloudscape, Oracle9i dan sebagainya
Database Multidimensial
Database Multidimensial (MDA) memodelkan data sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk menganalisis data dalam jumlah besar, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan. Database Multidimensial menggunakan bentuk kubus untuk merepresentasikan dimensi-dimensi data yang tersedia bagi seorang pengguna, maksimal empat dimensi.

3.Pengertian Client Server

Client Server
Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user . Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN ( Local Area Network ) di pertengahan tahun 1980 an.

Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database . LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server .

Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar dibawah ini.


Komponen dan Fungsi Sistem Client Server

Gambaran umum konfigurasi Client Server diperlihatkan pada gambar 2. Dengan pendekatan Client Server setiap PC dapat melakukan secara independen sebuah pemrosesan lokal dan mensharing perangkat enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui MAN ( Metropolita Area Network ) atau WAN ( Wide Area Network ). Sebuah database dan program applikasi enterprise misalnya diletakan pada sebuah server dimana setiap end user dapat melakukan akses melalui Client Processo r, LAN dan Server.


User

User disini adalah end user yang mengakses client untuk mendapatkan sebuah layanan. End user bisa saja seorang manager perusahaan, professional, karyawan di sebuah perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau perdagangan disebut dengan client , tapi client ini adalah manusia, jangan dibingungkan dengan istilah client pada pemrosesan komputer. Dapat kita katakan sebuah user atau end user adalah ketika melakukan proses akhir menggunakan sistem client server.


Client

Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam lingkup pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang menyebabkan sistem client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client server memungkinkan sebuah teknologi dan applikasinya digunakan bersamaan.

Applikasi disini termasuk didalamnya adalah pemroses pesan seperti e-mail, pemproses file lokal seperti DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau sharing resource seperti sistem image processing, sistem optical character, sistem advance grafic processing, plotter warna, atau sebuah printer. Perangkat-perangkat ini bisa saja berasal dari berbagai vendor yang ada.

Untuk memfasilitasi query pemprosesan dari client, sebagian besar sistem client server menggunkaan Structured Query Language (SQL) yang merupakan struktur bahasa tingkat tinggi. SQL dengan database relationalnya adalah standar de facto untuk hampir sebagian besar sistem client server. Salah satu komponen terpenting sistem client server adalah User Interface (UI), yang digunakan user untuk berkomunikasi. Bagi user yang seorang programmer, UI tidak mesti user friendly, tapi untuk end user yang bukan programmer sangat dibutuhkan UI yang user friendly. Dibutuhkan Graphical User Interface (GUI) untuk end user karena GUI menampilkan grafis untuk melakukan akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak hanya digunakan untuk menggantikan akses perintah pemprograman tapi juga digunakan untuk grafik, voice, video, animasi, untuk selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.


Network dan Transmisi

Server dan client dapat terkoneksi dengan sebuah media transmisi. Media transmisi ini dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan media ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan enterprice network lebih besar dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk itu dibutuhkan interoperability sebagai contoh operasi dan pertukaran informasi yang heterogen melalui berbagai perangkat software dalam jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam melakukan pertukaran baik komponen dan software yang berasal dari vendor yang berbeda-beda. Dengan interoperability baik vendor dan customer akan mendapatkan keuntungan.

Interoperability memberikan dampak pada arsitektur jaringan. Awal sebuah arsitektur jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar proprietary dan tidak terbuka dengan vendor lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih ke OSI yang di standarkan oleh ISO ( International Standards Organization ). OSI banyak di gunakan di Eropa namun kurang berkembang di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat muncul TCP/IP yang kemudian di dukung oleh Unix User Group.


Servers

Konektivitas adalah hal yang terpenting namun bukan satu-satunya faktor untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing resource yang dimiliki. Dibutuhkan sebuah perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol software, menjalankan program applikasi, dan mengakses database dengan mudah dan cepat. Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah Server harus mendukung spesifikasi yang mendukung resource sharing seperti Network Server Operating System, Multiple User Interface, GUI ( Graphic User Interface ), dialog oriented cleint – server languange seperti SQL dan database arsitektur. Saat ini resuorce bisa tersebar secara spasial tidak hanya berada dalam batasan sebuah negara namun sudah antar negara yang membutuhkan interkoneksi yang tinggi.

Beberapa software dapat diperoleh dari vendor atau software house. Software tersebut bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC server centric. Namun selain semua hal yang tersedia pada paket software tersebut tetap dibutuhkan in house sofware development. Juga perlu untuk mengintegrasikan sistem client server dengan sistem informasi yang telah ada dan menggunakan sistem tersebut tidak hanya sebagai end user tapi juga bekerja diantara group end user.

Server melakukan pemprosesan mirip dengan pemrosesan yang ada disisi client. Namun ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server tidak mempunyai User Interface karena didesain untuk networking, memproses database dan memproses applikasi. Pembeda antara pemrosesan client dan server ada pada tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang dilakukan. Sebagai contoh sebuah server dapat bertindak sebagai repository dan penyimpanan informasi dalam kasus pada file server. Tipe dari Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan sistem. Dalam beberapa kasus sebuah server harus mampu melakukan multitaskting (membentuk multi fungsi secara simultan), menggunakan multiple operating system, lebih portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu respon yang cepat untuk melakukan teleprosesing . Dengan kapabilitas seperti itu menjadikan server memiliki harga yang relatif mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah :

  1. Network Management
  2. Gateway function termasuk akses keluar dan e-mail publik
  3. Penyimpanan
  4. File Sharing
  5. Batch processing
  6. Bulletin Board access
  7. Facsimile transmission

Pemrosesan Database

Beberapa prinsip pemrosesan data pada server termasuk didalamnya adalah integritas, sekuriti, dan recovery data. Enterprise data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan membutuhkan sebuah integrasi, pengaksesan data yang di kendalikan dan kelola dengan securiti yang baik, dan recovery data dapat dilakukan jika terjadi kegagalan sistem.

Beberapa data management dilakukan secara otomatis. Biasanya dilakukan oleh DBMS yang berada di Server yang mengontrol akses diantara pemprosesan multiple sistem dan mengintegrasikan akses data melalui network management.


Pemrosesan Applikasi

Data digunakan oleh program applikasi yang mana sebagian besarnya berada di server. Ada beberapa applikasi client server yang disediakan oleh vendor. Tools applikasi ini menjadikan pengembangan sistem client-server menjadi lebih kompetitif. Pengembangan applikasi client-server dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni :
  • Fungsi pemprosesan didistribusikan diantara client dan server. Porsi dari client dijalankan oleh end user dengan menggunakan bahasa pemrograman database seperti SQL yang memberikan semacam request data dan kemudian mengekstrak data tersebut dari lokasinya dimana semua proses tersebut dikontrol oleh sistem operasi.

  • UI dan GUI menjadi lebih sering digunakan karena tingkat kemudahan penggunaan menjadi lebih penting.

  • Digunakannya Advance networking seperti LAN

  • Code generator juga digunakan, Metodelogi Objeck Oriented akan menambah tingkat penggunan.

  • Tools pengembangan seperti SQL Server, FLOWMARK, Progress, ObjectView, Oracle menjadi sangat diperlukan

Ketika sebuah applikasi diproses dan permintaan akan data dilakukan oleh client, maka hasilnya dikirimkan melalui LAN. Hasil dari applikasi tersebut dapat saja dilakukan perubahan bentuk untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik. Semuanya ini dilakukan di sisi client oleh end user melalui UI (User Interface)

1. Multi-User

  Sistem Multi-User adalah suatu sistem dimana lebih dari satu user menggunakan secara bersama satu atau lebih perangkat keras, piranti lunak dan data/ informasi , orang dan prosedur melalui masing-masing komputer atau workstation.

Tujuan Sistem Multi-User :
1 Meningkatkan produktivitas dan efektivitas SDM
2 Meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi
3 Meningkatkan Layanan kepada mereka yang tergantung pada sistem
Multi-User.
Multitasking
Multitasking adalah pemrosesan beberapa tugas pada waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, jika seseorang sedang menyetir, bertelepon lewat ponsel, dan sambil merokok secara bersamaan, maka orang tersebut melakukan multitasking.
Multitasking merupakan mekanisme kerja komputer. CPU komputer dapat menangani beberapa proses dalam waktu yang sama secara akurat. Proses yang dikerjakan tergantung pada instruksi yang diberikan oleh software komputer. Oleh sebab itu, untuk memanfaatkan kemampuan CPU secara maksimal, software yang digunakan juga harus memiliki kemampuan multitasking. Saat ini, berbagai software sistem operasi sudah memiliki kemampuan multitasking. Itulah sebabnya, saat ini Anda bisa browsing di halaman web SmitDev, chatting, sambil mendengarkan musik secara bersamaan.


MultiSharing
Multisharing adalah suatu metode yang dipakai sistem operasai yang memungkinkan sejumlah pemakai dapat berinteraksi dengan proses yang dibuatnya.

2. MULTI USER DAN JARINGAN

      Sistem Multi-User adalah suatu sistem dimana lebih dari satu user menggunakan secara bersama satu atau lebih perangkat keras, piranti lunak dan data/ informasi , orang dan prosedur melalui masing-masing komputer atau workstation.
Tujuan Sistem Multi-User :
l Meningkatkan produktivitas dan efektivitas SDM
l Meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi
l Meningkatkan Layanan kepada mereka yang tergantung pada sistem Multi-User.
Pengertian Jaringan Komunikasi :
l Jaringan memungkinkan manusia dan organisasi-organisasi untuk mengirim dan menggunakan secara bersama data dan informasi dengan melampaui pembatas jarak.
l Komunikasi adalah proses pengirim data dan informasi melalui jaringan komunikasi.
l Jaringan Komunikasi merupakan seperangkat lokasi-lokasi yang terdiri dari perangkat keras, program dan informasi yang terhubung satu sama lain sebagai satu sistem yang mengirim dan menerima data / informasi.
l Node adalah station komunikasi di dalam jaringan.
Peran Jaringan Komunikasi :
l Mengirim dan menerima pesan secara Elektronik.
l Pertemuan Elektronik
l Sharing dan Pendistribusian Informasi
l Penyediaan Informasi
Model Jaringan Komunikasi :
Pembagian Jaringan Komunikasi :
l Arsitektur Jaringan
l Jenis-jenis Jaringan
l Perangkat Keras Jaringan
l Sistem Operasi Jaringan
l Aplikasi Layanan Jaringan

3. Sistem Multiuser

      Sistem multiuser adalah komputer yang dapat mengeksekusi beberapa aplikasi yang dimiliki dua user atau lebih secara konkuren dan independen. Konkuren berarti aplikasi dapat aktif secara bersamaan dan saling bersaing untuk menggunakan sumber daya seperti CPU, memori, hard disk, dan lain sebagainya. Independen
maksudnya adalah setiap aplikasi dapat menjalankan task-nya tanpa harus mempedulikan apa yang sedang dijalankan oleh pemakai lainnya.
Sistem operasi yang multiuser harus memiliki beberapa fitur :
• Mekanisme authentication untuk verifikasi identitas pemakai
• Mekanisme proteksi terhadap program user yang mengandung bug sehingga
menghindari kemungkinan mem-block aplikasi lain dalam sistem.
• Mekanisme proteksi terhadap program user yang dapat mengganggu atau
memata-matai aktivitas user lain.
• Mekanisme penghitungan yang membatasi jumlah sumberdaya yang dapat
dialokasi untuk masing-masing pemakai.